blog-indonesia.com
Welcome Myspace Comments

Kamis, 19 Juni 2008

Tim Jump-Be PENS-ITS Mewakili Indonesia ke Kontes Robot Internasional 2008 UN Pendidikan Kesetaraan, Akhir Juni 2008

Tim Jump-Be PENS-ITS Mewakili Indonesia

ke Kontes Robot Internasional 2008

Tim Kontes Robot Indonesia (KRI) Jump-Be dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (PENS-ITS) akan mewakili Indonesia ke ajang kontes robot tingkat internasional ABU ROBOCON 2008 yang akan berlangsung di Pune, India pada 31 Agustus 2008. Kepastian ini diperoleh setelah Tim Jump-Be berhasil menjadi juara pertama pada grand final KRI 2008 yang diselenggarakan di Balairung, Kampus Universitas Indonesia , Depok, Jawa Barat, Minggu (15/06/2008) .

Pada partai final Tim Jump-Be berhasil mengalahkan Tim Khil_G dari Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, yang menjadi juara kedua. Tim Jump-Be juga terpilih menjadi tim dengan algoritma terbaik. Adapun Tim Koumori dari ITS dinobatkan sebagai tim dengan desain terbaik dan Tim Palapa dari Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara sebagai tim dengan inovasi terbaik.

Sementara pada Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2008 Tim Du 114 V8 dari Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung berhasil meraih juara pertama pada divisi senior robot beroda, sedangkan juara kedua direbut oleh Tim Tensai dari PENS-ITS. Pada divisi robot berkaki juara pertama diraih oleh Tim Rasyid dari Politeknik Caltex Riau, sedangkan juara kedua diraih oleh Tim al_Fajry dari ITS Surabaya .

Pada divisi expert single tampil menjadi juara pertama Tim gho-Zie dari PENS-ITS, sedangkan juara kedua diraih oleh Tim dot.B dari Politeknik Negeri Bandung. Sementara pada divisi expert swarm tampil sebagai pemenang Tim DU 102 dari UNIKOM Bandung, sedangkan posisi kedua ditempati oleh Tim Black_Ant_Teus dari Universitas Surabaya .

Tim DU 102 dari UNIKOM Bandung dan Tim Black_Ant_Teus dari Universitas Surabaya juga berhasil meraih penghargaan lain masing-masing sebagai tim dengan inovasi terbaik dan tim dengan algoritma terbaik. Sementara Tim Preaten C128 dari Universitas Indonesia menjadi pemenang pada kategori best spirit.

Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Somantri mengharapkan, prestasi yang dicapai oleh Tim PENS-ITS, para finalis, dan peserta lain menjadi satu tonggak untuk terus bergerak ke depan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. "Demi bangsa kita hand in hand memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, supaya ke depan mencapai kemajuan yang diidam-idamkan, " katanya pada penutupan acara.

Supremasi Tim PENS-ITS tidak tergoyahkan selama lima tahun berturut-turut. Bahkan pada 2004, Indonesia yang diwakili oleh PENS-ITS telah menorehkan sejarah sebagai juara pertama tingkat internasional di Jepang. Tim ini juga berhasil menjadi juara kedua tingkat internasional pada 2007 yang berlangsung di Vietnam. (yoyon/diknas)

UN Pendidikan Kesetaraan, Akhir Juni 2008

Penyelenggaraan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Tahun Pelajaran 2007/2008 akan dilaksanakan dalam dua periode. Ujian periode I untuk program Paket C dilaksanakan pada 24-27 Juni 2008, sedangkan untuk Paket A dan Paket B pada 1-3 Juli 2008. Ujian Periode II untuk program paket C diselenggarakan pada 11-14 November 2008,sedangkan untuk Paket A dan Paket B pada 18-20 November 2008. Mulai 2008 UNPK diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (Dirjen PNFI) Depdiknas Hamid Muhammad saat memberikan keterangan pers di Gerai Informasi dan Media, Depdiknas, Jakarta, Senin (9/06/2008).

Hadir pada acara Koordinator UNPK-BSNP Yunan Yusuf, Sekretaris UNPK-BSNP Suharsono, Direktur Pendidikan Kesetaraan Ditjen PNFI Depdiknas Ella Yulaelawati, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan (Ka Puspendik Balitbang) Depdiknas Burhanuddin Tolla, dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Departemen Agama Amin Haedari.

Hamid mengatakan, pemerintah tidak menetapkan target kelulusan UNPK, tetapi akan memantau efektivitas proses pembelajaran pada program Paket A, Paket B, dan Paket C. Pemerintah, kata dia, juga akan melakukan antisipasi terhadap peningkatan jumlah peserta UNPK tahun 2008. Menurutnya, hal ini dilakukan bukan semata-mata disebabkan karena dari banyaknya siswa yang tidak lulus pada UN formal. "Tetapi juga karena program Paket A, B, dan C reguler, serta homeschooling yang setiap tahun berjumlah sangat signifikan," katanya.

Hamid menyebutkan, jumlah kelulusan peserta UNPK 2007 Paket A 79,1 persen, Paket B 86,84 persen, Paket C IPS 76,32 persen, dan Paket C IPA 72,66 persen. Sementara jumlah peserta UNPK 2007 kontribusi dari yang tidak lulus UN formal untuk Paket B 60 persen dan Paket C 42 persen.

Yunan menjelaskan, peserta UNPK terdiri atas tiga jenis yakni, peserta reguler dari masyarakat belajar pendidikan kesetaraan, peserta belajar mandiri atau pada homeschooling, dan peserta dari siswa yang tidak lulus pada UN formal.

Yunan mengatakan, khusus untuk peserta dari siswa yang tidak lulus UN formal pada jenjang SMK tidak diperbolehkan mengikuti UNPK. Hal ini, kata dia, disebabkan karena pada Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak menyebutkan bahwa SMK boleh mengikuti UNPK. Selain itu, kata dia, ada mata pelajaran yang diujikan di UNPK, tetapi tidak dipelajari di SMK. "Kita tegaskan betul untuk SMK tidak boleh lagi mengikuti UNPK," katanya.

Yunan menyebutkan, materi yang diujikan untuk program Paket A meliputi lima mata pelajaran yakni Pendidikan Kewarganegaraan, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Untuk program Paket B materinya meliputi enam mata pelajaran yakni, Pendidikan Kewarganegaraan, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.

Sementara, lanjut Yunan, untuk program Paket C bidang IPS akan mengujikan tujuh mata pelajaran yakni, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Sosiologi, Geografi, Bahasa Indonesia, Ekonomi, dan Matematika. Selanjutnya, pada program Paket C bidang IPA akan mengujikan tujuh mata pelajaran yakni, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Biologi, Kimia, Fisika, Bahasa Indonesia, dan Matematika.

Yunan menyampaikan, peserta UNPK dinyatakan lulus apabila memiliki nilai rata-rata minimal 5,25 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4,25 atau memiliki nilai 4,00 pada salah satu mata pelajaran dengan nilai pada mata pelajaran lainnya minimal 6,00. "Peserta UNPK yang dinyatakan belum lulus dapat mengikuti UNPK periode berikutnya," ujarnya.

Yunan menambahkan, bagi peserta UNPK yang pernah mengikuti UNPK Paket A, Paket B, dan Paket C pada periode sebelumnya dan dinyatakan belum lulus, maka nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari mata pelajaran yang sama. "Jadi kalau dia mengulang pada bulan November, maka nilai yang digunakan adalah nilai yang tertinggi ketika dia mengikuti ujian yang kedua itu," katanya.

Burhanuddin menyebutkan, peserta UNPK Paket A sebanyak 58.833 orang, Paket B sebanyak 235.016 orang, dan Paket C IPA dan IPS sebanyak 224.595 orang. Adapun biaya penyelenggaraan UNPK disediakan oleh pemerintah. Untuk Paket C total sebanyak Rp.97.000,00 per siswa. "Artinya mungkin berbeda antara di Jakarta Rp.50.000, sedangkan di Maluku Utara lebih mahal, tapi rata-rata sekian," katanya.

Amin mengatakan, di lingkungan pondok pesantran banyak santri yang tidak mengikuti pendidikan formal, tetapi mengikuti Pendidikan Kesetaraan. Dia menyebutkan, jumlah institusi yang ikut UNPK sebanyak 620 pondok pesantren tersebar di 178 kabupaten/kota. Adapun jumlah peserta UNPK 2008 di bawah naungan Departemen Agama sebanyak 37.597 orang terdiri atas peserta Paket C 26.493 orang, Paket B 8.276 orang, dan Paket A 2.828 orang. (yoyon/diknas)

Tidak ada komentar: