blog-indonesia.com
Welcome Myspace Comments

Minggu, 22 Juni 2008

HUJAN SEMALAM, SMPN 126 TERENDAM

HUJAN SEMALAM, SMPN 126 TERENDAM
Tanggal Berita: 16 - 05 - 2008

Hujan deras yang mengguyur wilayah Ibukota sejak Rabu (14/5) malam, menyisakan genangan air di beberapa wilayah di Jakarta Timur. Salah satunya di lingkungan SMPN 126 Batu, Ampar, Kramatjati. Gedung sekolah yang berdiri di atas lahan sengketa itu, sejak tadi malam sudah digenangi air hujan. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di sekolah itu, Kamis (15/5) terganggu. Tak sedikit sepatu dan seragam siswa basah terkena genangan air. “Pokoknya setiap turun hujan, sekolah ini pasti kebanjiran,” ujar Kepala Sekolah SMPN 126, Dedy Haryadi, Kamis (15/5).

Genangan air terjadi karena wilayah tersebut berbentuk seperti cekungan, sehingga air mudah menggenang. Apalagi persis di samping sekolah itu terdapat tempat pembuangan sementara (TPS) sampah dari warga RW 03 Kampung Tengah, Kramatjati. Sehingga air dari TPS itu mengalir ke lingkungan sekolah. Umumnya, genangan air mengenangi pelataran sekolah. Tak jarang juga masuk ke ruangan kelas.

Beberapa siswa di sekolah itu mengaku merasa terganggu dengan kondisi seperti ini. “Ya kita jelas terganggu karena tidak leluasa bergerak. Kalau mau ke ruangan kelas juga harus lewat samping, itu pun harus pakai bangku yang dijadikan jembatan untuk lewat,” ujar Agung, salah seorang siswa.

Melihat kondisi ini, pihak sekolah terpaksa mengambil 10 bangku dari ruangan kelas untuk dijadikan "jembatan". Jembatan yang terbuat dari bangku-bangku siswa itu ditempatkan di pintu gerbang sekolah. Sehingga siapa pun yang ingin memasuki sekolah itu, jika tak ingin basah sepatunya, harus melewati “jembatan” bangku itu.

Termasuk Kasudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Zaenal Soleman yang berkunjung ke sekolah itu. Ia terpaksa harus melewati "jembatan" bangku untuk dapat masuk ke lingkungan sekolah. Hal serupa juga dilakukan oleh puluhan wartawan media cetak dan elektronik. Karena itu, Zaenal berjanji akan mengusulkan kepada Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta, agar gedung SMPN 126 itu direhab total. Sehingga sekolah yang saat ini dihuni lebih dari 1.000 siswa ini tidak kebanjiran lagi. Penulis: NURITO, Sumber: naruto, http://www.beritajakarta.com/


SISWA SDN 05 DAN SMPN 126 HARUS SEKOLAH DI LAHAN SENGKETA
Tanggal Berita: 15 - 05 - 2008

Ancaman penyegelan gedung SDN 05 Batu Ampar dan SMPN 126 Jakarta Timur, tampaknya menjadi perhatian serius Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) DKI Jakarta, Sukesti Martono. Sebagai orang nomor satu di Dinas Dikdas, tentu ia berharap penyegelan oleh pihak yang mengklaim sebagai pemilik sah atas lahan tersebut tidak terjadi.

Apalagi saat ini, baik di SD maupun SMP tangah padat kegiatan, mulai dari ujian nasional (UN), UN susulan, ulangan umum, hingga pembagian rapor dan ijazah. Yang membuatnya lebih prihatin adalah, siswa di dua sekolah itu terpaksa harus belajar di gedung yang lahannya dalam keadaan sengketa. “Sudah bangunan fisiknya memprihatinkan, status tanahnya tidak jelas pula, kan ini sungguh memprihatinkan,” kata Sukesti kepada beritajakarta.com, Rabu (14/5).

Sukesti menandaskan, hendaknya antara persoalan hukum dengan masalah pendidikan jangan dicampuradukan. Karena keduanya sangat jauh berbeda. Karena itu, dia meminta agar pihak yang mengklaim sebagai pemilik lahan ini mau memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengikuti pendidikan di sekolah itu dengan tenang.Baginya, kegiatan pendidikan di dua sekolah yang nasibnya tinggal menghitung hari ini harus tetap berjalan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Muctar Pakpahan selaku kuasa hukum dari Weni Azis yang mengklaim sebagai pemilik sah lahan itu akan menyegel gedung tersebut Kamis (15/5). Jika rencana itu jadi dilaksanakan, maka bisa dipastikan ribuan siswa di dua sekolah itu akan telantar.

Kepala SDN 05 Batu Ampar Djumiwanti dan Kepala SMPN 126 Dedy Haryadi, tetap berharap agar pihak Muchtar Pakpahan memberikan kelonggaran waktu. Sehingga kegiatan KBM hingga puncaknya pada tanggal 30 Juni, saat pembagian raport siswa dapat berjalan lancar.

“Tidak banyak yang kami harapkan. Kami hanya ingin kegiatan belajar mengajar tetap berjalan sebagaimana mestinya, tanpa ada gangguan sedikitpun,” ujar Djumiwanti diamini Dedy Haryadi.

Kasudin Dikdas Jakarta Timur, Zaenal Soleman, mengatakan sejauh ini pihaknya telah siap mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi, jika penyegelan itu benar-benar dilakukan. Namun strategi apa yang akan dilakukannya, ia enggan berkomentar. “Yang jelas, ya kita akan melakukan manuver baru. Bentuknya bagaimana, ya lihat saja nanti, tunggu tanggal mainnya,” ujarnya pada beritajakarta.com singkat. Penulis: NURITO, Sumber: nurito, http://www.beritajakarta.com/

JAM KERJA GURU, TENAGA MEDIS, PEMADAM KEBAKARAN DIREVISI
Tanggal Berita: 28 - 03 - 2008

Badan Kepegawaian daerah DKI Jakarta akan menyempurnakan kebijakan mengenai pengaturan kerja bagi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Penyempurnaan ini khususnya ditujukan bagi guru, pegawai rumahsakit, dan petugas pemadam kebakaran.

Kepala BKD DKI, Sukesti Martono, menuturkan, kebijakan penyempurnaan jam kerja PNS ini tetap mengacu pada Keppres 68/1995 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja PNS. "Dalam peraturan tersebut minimal PNS bekerja 37,5 jam setiap minggu," ungkap Sukesti Martono di Balaikota, Kamis (27/3).

Namun ia mengungkapkan peraturan tersebut perlu disempurnakan, khususnya bagi PNS yang tergolong jabatan profesi seperti guru, pegawai rumah sakit dan pemadam kebakaran.

Sukesti mencontohkan untuk guru telah diatur dalam undang-undang dimana seorang guru minimal mengajar 24 jam dan maksimal 40 jam setiap minggu. Total jam tersebut digunakan untuk persiapan materi pelajaran dan proses adiministrasi.

"Inilah yang perlu disempurnakan. Di satu sisi ada undang-undang pengaturan jam mengajar namun di sisi lain, guru juga harus memenuhi kaidah-kaidah sebagai PNS," jelas Sukesti.

Untuk itu, Pergub ini akan mengamanatkan pengaturan jam kerja tersebut. Nantinya, lanjut Kepala BKD ini, pihaknya akan mendelegasikan kepada para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk pengaturan khusus. Di antaranya, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kebakaran, Perhubungan, yang memiliki tugas berbeda dan memiliki kekhususan karena mereka sebagai pekerja lapangan.

Guru misalnya, jelas Sukesti, hari Sabtu tetap masuk. "Artinya mekanisme pelaksanaanya harus diatur oleh kepala dinas-nya," ungkap Sukesti.

Selain guru, pegawai Dinas Kesehatan yang di tempatkan puskesmas dan rumahsakit umum daerah (RSUD) dan pegawai Dinas Kebakaran bertugas 24 jam sehari. Tahap pelaksanaannya umumnya dibagi dengan sistem shift.

Ia juga mengungkapkan bagi PNS yang mangkir saat hari kerja, pihaknya tetap memberikan sanksi, seperti pengurangan uang kesra Rp 25 ribu setiap kali tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas. "Hal tersebut telah diatur dalam PP 30/1980 tentang Disiplin PNS," ujarnya.

Sementara itu saat disinggung mengenai wacana memajukan jam kerja PNS untuk mengurangi kemacetan, Sukesti menegaskan itu hanya diberlakukan bagi para pelajar. "Untuk mengurangi beban lalu lintas akibat kendaraan pribadi, kita anjurkan PNS menggunakan busway," pungkasnya. Penulis: elky, Sumber: elky, http://www.beritajakarta.com


UN DI SMPN 126 & SDN 05 BATU AMPAR BERJALAN LANCAR
Tanggal Berita: 14 - 05 - 2008

Ancaman penyegelan gedung SDN 05 Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, oleh pemilik sah lahan sekolah tersebut, ternyata tidak mempengaruhi pelaksanaan ujian nasional (UN) di sekolah tersebut. Suasana hari pertama pelaksanaan UN di sekolah itu berjalan lancar. Bayangan mengerikan akan terjadinya penyegelan gedung tak terlihat sama sekali. Padahal sebelumnya, Muchtar Pakpahan selaku kuasa hukum dari Weni Azis (pemilik tanah-red) mengancam akan menyegel dua bangunan sekolah sekaligus (SDN 05 dan SMPN 126), menyusul adanya putusan PK Mahkamah Agung atas kasus sengketa tanah tersebut. Putusan tersebut menyatakan Weni Azis berhak mengusai secara sah lahan tempat berdirinya dua bangunan sekolah tersebut.

Pantuan beritajakarta.com di sekolah tersebut, nampak seluruh siswa kelas VI yang berjumlah 53 orang itu dapat mengikuti UN dengan aman dan tertib. Di benak tunas-tunas bangsa ini hanya ada satu keinginan yakni, bagaimana UN itu dapat dikerjakan degan baik dan benar. Sehingga mereka dapat lulus dengan memperoleh nilai baik. Mereka tak mengerti apakah gedung yang selama kurang lebih 6 tahun dijadikan tempat menimba pendidikan formal itu akan disegel atau tidak. Hal yang sama juga dirasakan oleh guru-guru yang mengajar di sekolah itu.

“Seluruh siswa dapat mengikuti UN dengan lancar. Kami juga tak pernah merasa dibayangi perasaan was-was apakah bangunan ini akan disegel atau tidak. Yang jelas, kami di sini semua enjoy saja,” ujar Djumiwanti, Kepala SDN 05 Batu Ampar, Selasa (13/5).

Bahkan Zaenal Soleman, Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Timur pun menaruh perhatian khusus terhadap SDN 05 Batu Ampar itu. Buktinya, sejak UN mata pelajaran Bahasa Indonesia ini dimulai pada pukul 08.00 hingga berakhir pada pukul 10.00 WIB, Zaenal tetap berada di sekolah itu. Ia baru meninggalkan sekolah tersebut setelah seluruh siswa itu pulang ke rumah masing-masing. Bahkan Zaenal bersama Djumiwanti sempat menyalami seluruh peserta UN.

Kepada wartawan, Zaenal mengatakan pihaknya berharap penyegelan itu diurungkan oleh pemilik tanah. Apalagi saat ini tengah diadakan UN selama tiga hari di sekolah itu. “Jadi kami berharap, pihak yang merasa memiliki lahan ini mau untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengikuti ujian dengan lancar,” harapnya.

Djumiwanti mengatakan, setelah UN selesai akan dilanjutkan dengan ujian sekolah yang digelar Jumat (16/5) hingga Senin (19/5) mendatang. Selan itu, akna dilaksanakan ulangan umum bagi siswa kelas I dan kelas V. “Pokoknya mulai hari ini hingga bulan Juni, kegiatan di sekolah ini padat. Puncaknya adalah pada tanggal 30 Juni dimana siswa kelas 1-V menerima pembagian raport masing-masing,” ujar Djumiwanti. Penulis: NURITO, Sumber: nurito, http://www.beritajakarta.com/


EBOOK SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI MAHALNYA BUKU
Tanggal Berita: 31 - 03 - 2008

Jakarta, Kamis (27 Maret 2008)--Sampai dengan akhir tahun 2007 Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah membeli hak cipta sebanyak 37 buku pelajaran dari para penulis. Buku-buku tersebut lalu diubah ke dalam buku berformat digital (Ebook). Setelah itu, akan diletakkan ke portal Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) untuk dapat diunduh secara gratis oleh semua pihak terutama kalangan sekolah.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo mengatakan, dengan adanya Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara signifikan telah meringankan beban orang tua, tetapi di mana-mana masih ada keluhan tentang mahalnya harga buku. "Program ini (ebook) telah didukung oleh Presiden dan saya yakin menjadi solusi dari mahalnya buku akhir-akhir ini," katanya pada acara Rapat Koordinasi TIK Nasional Tahun 2008 di Pusdiklat Pegawai Depdiknas, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis (27/03/2008) .

Hadir dalam acara Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh, Sekretaris Jenderal Depdiknas Dodi Nandika, Kapustekkom Depdiknas Lilik Gani, Pejabat eselon II Depdiknas, Para kepala dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia, Kepala Balai Tekkom, dan Ketua Tim TIK Provinsi.

Mendiknas mengatakan, pada 2008 fungsi Jardiknas akan dioptimalkan menjadi wadah program buku murah atau ebook bagi peserta didik. Apabila ada pihak yang berminat untuk memperdagangkan buku-buku tersebut dapat mengunduh secara gratis, mencetak, dan kemudian menjualnya. "Tetapi harganya tidak boleh melampaui harga yang ditetapkan," katanya.

Mendiknas memperkirakan, harga cetak buku tidak akan melampaui Rp.8.000,00 per buku. Sekarang ini, kata dia, harga buku-buku untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTs rata-rata Rp.25.000,00. "Jadi harga buku itu menjadi sepertiganya saja. Harganya menjadi murah sekali nanti."

Mendiknas mengatakan, sebagaimana disampaikan oleh Presiden pada rapat evaluasi program di Gedung Bidakara, Jakarta pada 6 Februari 2008, program ini akan menghilangkan monopoli penerbitan buku pelajaran dan diharapkan bisa menurunkan harga buku.

Aplikasi ebook yang akan diletakkan di Jardiknas saat ini sedang dalam proses pengembangan dan diharapkan selesai pada Juni 2008. Direncanakan, akan diresmikan oleh Presiden pada 1 Agustus 2008. "Sebanyak tiga puluh tujuh jilid akan diupload minggu depan dan ditambah dua belas jilid akhir bulan ini. Kemudian akan dilaunching oleh Presiden sebanyak minimal 200 judul buku," ujar Mendiknas.

Adapun sebanyak 37 buku tersebut meliputi buku teks pelajaran jenjang SD/MI Ilmu Pengetahuan Alam (6 judul), Matematika (4 judul), dan Bahasa Indonesia (10 judul). Pada jenjang SMP/MTs Matematika (3 judul) dan Bahasa Indonesia (6 judul), sedangkan pada jenjang SMA/MA Matematika (1 judul), Bahasa Indonesia (3 judul). Sementara pada jenjang SMK/MAK Matematika (3 judul) dan Bahasa Indonesia (1 judul).*** Sumber: Pers Depdiknas, www.depdiknas.go.id

Kamis, 19 Juni 2008

TARGET RASIO KOMPUTER DAN SISWA 1:20

TARGET RASIO KOMPUTER DAN SISWA 1:20
Tanggal Berita: 07 - 05 - 2008

JAKARTA--MI: Pemerintah Indonesia menargetkan rasio akses siswa SMP dan SMA terhadap komputer meningkat ke angka satu komputer untuk 20 siswa atau 1:20.


"Saat ini rasio komputer dan siswa di Indonesia adalah 1:1.000. Dengan keadaan seperti ini Indonesia tidak mungkin mengembangkan Information, Communications and Telecommunications (ICT)," kata Menko Kesra Aburizal Bakrie, di Jakarta, Selasa (6/5) malam.


Ia melanjutkan pemerintah Indonesia lewat program satu juta komputer menargetkan rasio komputer berikut piranti lunak yang legal untuk para siswa adalah 1:20. Kerja sama yang bisa dijalin pemerintah Indonesia adalah dengan Microsoft dan produsen piranti lunak lain, sementara piranti kerasnya dengan pihak-pihak yang lain.


Aburizal Bakrie menyatakan hal tersebut dalam kaitan kunjungan Chairman of Microsoft Bill Gates pada 8-9 Mei 2008. Sedangkan Chairman of Intel Copration Craig R. Barrett, akan
berkunjung pada 15 Mei 2008.


"Kita berharap sektor ICT bisa terus membaik di Indonesia lewat kerja sama dengan produsen piranti lunak dan piranti keras seperti Microsoft dan Intel.


Ia juga menyebutkan kedatangan Bill Gates ke Jakarta merupakan hal positif dan memperbaiki kesan dan citra yang baik tentang Indonesia secara internasional.


Sementara itu selama ini pemerintah Indonesia lewat Depdiknas telah bekerja sama dengan Microsoft dalam hal penyediaan piranti lunak dan pelatihan bagi guru se Indonesia.


Menurut data Microsoft, sejak tahun 2003 kerja sama Microsoft-Depdiknas telah menyediakan piranti lunak berikut pelatihan kepada 177.000 guru di seluruh Indonesia yang dampaknya dapat dirasakan oleh sekitar 7,5 juta murid.


Sejak tahun 2007 Microsoft juga telah memberikan harga khusus piranti lunak untuk siswa seharga 3 dolar AS dan berlaku untuk semua negara termasuk Indonesia. Aburizal Bakrie menyebutkan kerjasama Indonesia dengan produsen piranti lunak akan sangat mendukung rencana Depdiknas menggencarkan proses belajar lewat internet.


"Diharapkan bakal ada kerja sama agar tingkat penggunaan internet di Indonesia bisa naik. Tetapi sampai saat ini belum ada kesepakatan rinci soal kerja sama itu," ujarnya. (Ant/OL-03) http://www.mediaindonesia.com/

45 PERSEN PESERTA UN SUSULAN DI JAKTIM MUNDUR

45 PERSEN PESERTA UN SUSULAN DI JAKTIM MUNDUR
Tanggal Berita: 19 - 05 - 2008

Peserta Ujian Nasional Sekolah Dasar (UN SD) susulan di Jakarta Timur, ternyata tidak diikuti oleh seluruh siswa. Dari 148 siswa yang tidak ikut UN, hanya 75 murid yang mendaftar untuk ikut UN susulan. Selebihnya tidak mendaftar tanpa alasan jelas.

Kasudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Zaenal Soleman, mengatakan rencananya UN susulan bagi murid SD, akan digelar serempak se-DKI Jakarta pada hari Rabu (21/5) hingga Jumat (23/5) pekan depan. Karenanya ia meminta agar seluruh murid yang akan mengikuti UN susulan mempersiapkan diri sejak sekarang.

Senada dengannya, Endang Wahyu, Ketua Rayon UASBN SD Jakarta Timur mengatakan, umumnya murid-murid SD itu tidak dapat mengikuti UN karena sedang sakit. Makanya Pemda DKI memberikan toleransi agar mereka dapat mengikuti UN susulan.

“Karena UN susulan itu kan dikhususkan bagi murid yang tidak mengikuti UN karena sakit, terkena bencana, atau hal-hal lain yang membuatnya tidak dapat mengikuti UN,” paparnya, Jumat (16/5).

Jadwal mata pelajaran dalam UN susulan pun akan disesuaikan dengan jadwal sebelumnya. Setidaknya pada hari pertama nanti, murid akan mengikuti UN susulan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika dan IPA. “Untuk hasil dari UN susulan itu akan diumumkan pada hari itu juga, usai pelaksanaan UN,” lanjut Endang.

Sementara, Supriyadi Kasie Tenaga Pendidikan Sudin Dikdas Jaktim khusus untuk Kecamatan Cipayung, tercatat ada 14 murid yang tidak mengikuti pelaksanaan UN pada hari pertama hingga hari ketiga. "Yang akan ikut UN susulan hanya delapan murid, sedangkan enam murid lainnya mengundurkan diri,” ujar Supri yang juga menjabat Plh Kasie Dikdas Kecamatan Cipayung.

Hal yang sama juga terjadi di Kramatjati, dari jumlah 24 murid yang tidak mengikuti UN, ternyata sampai saat ini yang sudah terdaftar hanya lima murid. Hal sama juga terjadi di Kecamatan Pulogadung, dari sembilan murid yang tidak mengikuti UN, diprediksi hanya tujuh murid yang akan mengikuti UN susulan. Dua murid lainnya tidak memberikan kabar. Penulis: NURITO, Sumber: nurito,

Menanti Sertifikasi Guru

Menanti Sertifikasi Guru

By. Yoyon P Utomo

Satu, dua hari

Telah terlewati

Menutup lelah

Demi sertifikasi

Tiga, empat hari

Telah dilalui

Mendapat ilmu

Dari diklat sertifikasi

Lima, enam hari

Telah telampui

Menggugah semangat

Demi lolos sertifikasi

Tujuh, delapan hari

Telah berlalu

Menggapai harapan

Dari wacana sertifikasi

Hari kesembilan pun

Telah datang

Bukan merupakan akhir

Bukan merupakan capaian

Tapi awal dari harapan

Para pahlawan bangsa

Guru bangsa

Menggapai sertifikasi

Yang saat ini masih

Terus dinanti

Tanpa pasti.

Bulan Juli – November, Ujian Kesetaraan Paket A, B dan C

Bulan Juli – November, Ujian Kesetaraan Paket A, B dan C

Siswa SD hingga SMA atau sederajat yang tidak lulus ujian tahun ini bisa langsung mendaftar untuk mengikuti ujian nasional pendidikan kesetaraan atau UNPK yang digelar Juni dan November 2008. Intinya dengan mengikuti UNPK Paket A, B dan C, siswa yang tidak lulus bisa dapat memiliki ijazah setara SD, SMP dan SMA.

Proses mengikuti UNPK sendiri dikoordinasikan sekolah untuk didaftarkan ke bagian yang menangani pendidikan kesetaraan. Selain itu, siswa juga bisa mendaftar secara individual ke satuan pendidikan non formal kesetaraan.

Waktu pelaksanaan UNPK dilakukan secara serentak yang digelar dalam dua gelombang setiap tahun. Dimana UNPK Paket C atau setara SMA, dilaksanakan pada 24 – 27 Juni dan 11 – 14 November. Sedangkan Paket A dan B atau setara SD dan SMP dilakukan pada 1 – 3 Juli dan 18 – 20 November 2008. (ist/yoyon)

Tim Jump-Be PENS-ITS Mewakili Indonesia ke Kontes Robot Internasional 2008 UN Pendidikan Kesetaraan, Akhir Juni 2008

Tim Jump-Be PENS-ITS Mewakili Indonesia

ke Kontes Robot Internasional 2008

Tim Kontes Robot Indonesia (KRI) Jump-Be dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (PENS-ITS) akan mewakili Indonesia ke ajang kontes robot tingkat internasional ABU ROBOCON 2008 yang akan berlangsung di Pune, India pada 31 Agustus 2008. Kepastian ini diperoleh setelah Tim Jump-Be berhasil menjadi juara pertama pada grand final KRI 2008 yang diselenggarakan di Balairung, Kampus Universitas Indonesia , Depok, Jawa Barat, Minggu (15/06/2008) .

Pada partai final Tim Jump-Be berhasil mengalahkan Tim Khil_G dari Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, yang menjadi juara kedua. Tim Jump-Be juga terpilih menjadi tim dengan algoritma terbaik. Adapun Tim Koumori dari ITS dinobatkan sebagai tim dengan desain terbaik dan Tim Palapa dari Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara sebagai tim dengan inovasi terbaik.

Sementara pada Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2008 Tim Du 114 V8 dari Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung berhasil meraih juara pertama pada divisi senior robot beroda, sedangkan juara kedua direbut oleh Tim Tensai dari PENS-ITS. Pada divisi robot berkaki juara pertama diraih oleh Tim Rasyid dari Politeknik Caltex Riau, sedangkan juara kedua diraih oleh Tim al_Fajry dari ITS Surabaya .

Pada divisi expert single tampil menjadi juara pertama Tim gho-Zie dari PENS-ITS, sedangkan juara kedua diraih oleh Tim dot.B dari Politeknik Negeri Bandung. Sementara pada divisi expert swarm tampil sebagai pemenang Tim DU 102 dari UNIKOM Bandung, sedangkan posisi kedua ditempati oleh Tim Black_Ant_Teus dari Universitas Surabaya .

Tim DU 102 dari UNIKOM Bandung dan Tim Black_Ant_Teus dari Universitas Surabaya juga berhasil meraih penghargaan lain masing-masing sebagai tim dengan inovasi terbaik dan tim dengan algoritma terbaik. Sementara Tim Preaten C128 dari Universitas Indonesia menjadi pemenang pada kategori best spirit.

Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Somantri mengharapkan, prestasi yang dicapai oleh Tim PENS-ITS, para finalis, dan peserta lain menjadi satu tonggak untuk terus bergerak ke depan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. "Demi bangsa kita hand in hand memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, supaya ke depan mencapai kemajuan yang diidam-idamkan, " katanya pada penutupan acara.

Supremasi Tim PENS-ITS tidak tergoyahkan selama lima tahun berturut-turut. Bahkan pada 2004, Indonesia yang diwakili oleh PENS-ITS telah menorehkan sejarah sebagai juara pertama tingkat internasional di Jepang. Tim ini juga berhasil menjadi juara kedua tingkat internasional pada 2007 yang berlangsung di Vietnam. (yoyon/diknas)

UN Pendidikan Kesetaraan, Akhir Juni 2008

Penyelenggaraan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Tahun Pelajaran 2007/2008 akan dilaksanakan dalam dua periode. Ujian periode I untuk program Paket C dilaksanakan pada 24-27 Juni 2008, sedangkan untuk Paket A dan Paket B pada 1-3 Juli 2008. Ujian Periode II untuk program paket C diselenggarakan pada 11-14 November 2008,sedangkan untuk Paket A dan Paket B pada 18-20 November 2008. Mulai 2008 UNPK diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (Dirjen PNFI) Depdiknas Hamid Muhammad saat memberikan keterangan pers di Gerai Informasi dan Media, Depdiknas, Jakarta, Senin (9/06/2008).

Hadir pada acara Koordinator UNPK-BSNP Yunan Yusuf, Sekretaris UNPK-BSNP Suharsono, Direktur Pendidikan Kesetaraan Ditjen PNFI Depdiknas Ella Yulaelawati, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan (Ka Puspendik Balitbang) Depdiknas Burhanuddin Tolla, dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Departemen Agama Amin Haedari.

Hamid mengatakan, pemerintah tidak menetapkan target kelulusan UNPK, tetapi akan memantau efektivitas proses pembelajaran pada program Paket A, Paket B, dan Paket C. Pemerintah, kata dia, juga akan melakukan antisipasi terhadap peningkatan jumlah peserta UNPK tahun 2008. Menurutnya, hal ini dilakukan bukan semata-mata disebabkan karena dari banyaknya siswa yang tidak lulus pada UN formal. "Tetapi juga karena program Paket A, B, dan C reguler, serta homeschooling yang setiap tahun berjumlah sangat signifikan," katanya.

Hamid menyebutkan, jumlah kelulusan peserta UNPK 2007 Paket A 79,1 persen, Paket B 86,84 persen, Paket C IPS 76,32 persen, dan Paket C IPA 72,66 persen. Sementara jumlah peserta UNPK 2007 kontribusi dari yang tidak lulus UN formal untuk Paket B 60 persen dan Paket C 42 persen.

Yunan menjelaskan, peserta UNPK terdiri atas tiga jenis yakni, peserta reguler dari masyarakat belajar pendidikan kesetaraan, peserta belajar mandiri atau pada homeschooling, dan peserta dari siswa yang tidak lulus pada UN formal.

Yunan mengatakan, khusus untuk peserta dari siswa yang tidak lulus UN formal pada jenjang SMK tidak diperbolehkan mengikuti UNPK. Hal ini, kata dia, disebabkan karena pada Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak menyebutkan bahwa SMK boleh mengikuti UNPK. Selain itu, kata dia, ada mata pelajaran yang diujikan di UNPK, tetapi tidak dipelajari di SMK. "Kita tegaskan betul untuk SMK tidak boleh lagi mengikuti UNPK," katanya.

Yunan menyebutkan, materi yang diujikan untuk program Paket A meliputi lima mata pelajaran yakni Pendidikan Kewarganegaraan, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Untuk program Paket B materinya meliputi enam mata pelajaran yakni, Pendidikan Kewarganegaraan, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.

Sementara, lanjut Yunan, untuk program Paket C bidang IPS akan mengujikan tujuh mata pelajaran yakni, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Sosiologi, Geografi, Bahasa Indonesia, Ekonomi, dan Matematika. Selanjutnya, pada program Paket C bidang IPA akan mengujikan tujuh mata pelajaran yakni, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Biologi, Kimia, Fisika, Bahasa Indonesia, dan Matematika.

Yunan menyampaikan, peserta UNPK dinyatakan lulus apabila memiliki nilai rata-rata minimal 5,25 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4,25 atau memiliki nilai 4,00 pada salah satu mata pelajaran dengan nilai pada mata pelajaran lainnya minimal 6,00. "Peserta UNPK yang dinyatakan belum lulus dapat mengikuti UNPK periode berikutnya," ujarnya.

Yunan menambahkan, bagi peserta UNPK yang pernah mengikuti UNPK Paket A, Paket B, dan Paket C pada periode sebelumnya dan dinyatakan belum lulus, maka nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari mata pelajaran yang sama. "Jadi kalau dia mengulang pada bulan November, maka nilai yang digunakan adalah nilai yang tertinggi ketika dia mengikuti ujian yang kedua itu," katanya.

Burhanuddin menyebutkan, peserta UNPK Paket A sebanyak 58.833 orang, Paket B sebanyak 235.016 orang, dan Paket C IPA dan IPS sebanyak 224.595 orang. Adapun biaya penyelenggaraan UNPK disediakan oleh pemerintah. Untuk Paket C total sebanyak Rp.97.000,00 per siswa. "Artinya mungkin berbeda antara di Jakarta Rp.50.000, sedangkan di Maluku Utara lebih mahal, tapi rata-rata sekian," katanya.

Amin mengatakan, di lingkungan pondok pesantran banyak santri yang tidak mengikuti pendidikan formal, tetapi mengikuti Pendidikan Kesetaraan. Dia menyebutkan, jumlah institusi yang ikut UNPK sebanyak 620 pondok pesantren tersebar di 178 kabupaten/kota. Adapun jumlah peserta UNPK 2008 di bawah naungan Departemen Agama sebanyak 37.597 orang terdiri atas peserta Paket C 26.493 orang, Paket B 8.276 orang, dan Paket A 2.828 orang. (yoyon/diknas)