blog-indonesia.com
Welcome Myspace Comments

Selasa, 27 Mei 2008

CARA TEPAT MENGAJARKAN DISIPLIN PADA MURID

Banyak guru yang mengeluhkan perilaku muridnya yang tidak disiplin. Mereka juga mengeluh sudah putus asa menghadapi kenakalan anak didiknya. Akibatnya, mereka menggunaan pemaksaan agar murid-muridnya mau berdisiplin. Tentu saja, cara ini sebaiknya dihindarkan karena bisa berdampak buruk bagi perkembangan psikologis murid. Jika cara ini tetap dilakukan, bisa jadi murid akan bersikap disiplin jika berhadapan dengan gurunya. Tapi, apakah sikap disiplin itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Besar kemungkinan hal itu tidak akan terjadi. Hal ini karena disiplin yang ditampakkan pada gurunya merupakan disiplin semu. Nah, disinilah tugas berat bagi seorang guru. Guru yang baik tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik murid-muridnya. Mengajar berhubungan dengan transfer ilmu pengetahuan, sedangkan mendidik berhubungan dengan pembentukan moral, etika dan kepribadian siswa. Tugas mengajar saya yakin semua orang itu bisa, meski basicnya bukan dari dunia pendidikan (lulusan FKIP atau IKIP), sedangkan mendidik itu sangat berat untuk dilakukan. Tidak semua orang mampu melakukannya.
Mengajar disiplin tidak hanya melakukan koreksi terhadap tingkah laku murid semata, melainkan juga mengajarkan murid untuk bisa mengontrol diri dan peka terhadap lingkungannya. Diharapkan dengan menumbuhkan sikap disiplin sejak dini merka akan menjadi orang yang sukses di kemudian hari. Berikut ini adalah beberapa pendekatan yang bisa dilakukan oleh guru untuk membantu murid-muridnya agar menjadi pribadi yang disiplin.

1) Beri Alasan

Jika guru melarang murid untuk tidak melakukan sesuatau, berikan alas an yang dapat diterima oleh akal. Jelaskan kepada murid dengan cara yang gambling dan mudah dipahami. Jadi hal ini tidak sekadar melarang murid untuk melakukan hal yang terlarang.

2) Beri Contoh

Kata pepatah:”Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Segala sesuatu yang dikerjakan oleh guru akan menjadi contoh bagi murid-muridnya. Kata orang Jawa, guru itu orang yang “digugu” dan “ditiru”. Maksudnya, setiap kata yang diucapkan oleh guru akan diperhatikan oleh muridnya, dan semua tingkah laku guru akan menjadi teladan bagi muridnya. Oleh karena itu, jangan menyalahkan murid yang kerpa datang terlambat, bila gurunya setali tiga uang.

3) Kompromi

Murid-murid, utamanya yang mnasih duduk di bangku Sekolah Dasar, tidak selalu bisa mengatasi mana persoalan besar dan mana persoalan kecil. Oleh karena itu, ada baiknya guru bersikap kompromi dan berusha untuk memahami kondisi psikologis murid-muridnya. Tindakan ini akan membuat murid merasa diawasi dengan membuatnya menjadi lebih mudah menghadapi persoalan yang lebih besra di kemudian hari.

4) Nyatakan Dengan Jelas

Guru yang baik akan mengatakan kata yang cukup bijak atas keberatan tingkah laku muridnya dengan alasan yang jelas, misalnya: “Berhentilah membuat keributan. Nanti akan mengganggu kelas lainnya.!” Dari pada mengatakan” Hei, jangan berisik!”

5) Memberitahu Dampak Buruknya

Bila guru memberikan teguran kepada murid atas perilakunya yang kurang baik, guru juga sebaiknya memberi dampak buruk dari perilaku murid, seperti: “Kalau ada guru yang menerangkan pelajaran, tolong perhatikan papan tulis. Jangan bercakap-cakap sendiri dengan temanmu. Nanti kalian tidak akan mengerti pelajaran yang Bapak/Ibu guru terangkan!”

6) Jangan Menunda Hukuman

Jika guru ingin menghukum murid karena tidak disiplin, hukumlah segera setelah menemukan ketidakdisiplinannya. Jangan menunda hukuman karena murid tidak akan maumenerima hukuman beruntun atau mengulangi kesalahan. Berilah hukuman yang bersifat mendidik, seperti menyuruh murid menghafal rumus-rumus, menyalin salah satu bab pada buku pelajaran ke buku catatan, dan lain-lain.

7) Jangan Mengungkit-ungkit Kesalahan

Setelah murid menjalankan hukuman, guru harus bersikap seperti semula. Jangan pernah mengungkit kesalahan-kesalahan yang yang pernah dilakukan oleh murid dan yakinlah murid sudah jera serta tidak mengulangi perbuatannya.

8) Bersikap tenang

Marah samabil berteriak, membentak, menceramahi tanpa henti, akan membuat guru orang yang melakukan tindak kekrasan verbal pada murid. Hal ini justru akan merusak penghargaan murid terhadap guru. Sekalipun murid melakukan tindakan yang memancing kemarahan guru sebaiknya berusaha untuk bersikap tenang.

9) Duduk Saat Berbicara

Ketika guru berbicara dengan murid, terutama saat memberikan kritikan usahakan dilakukan sambil duduk, agar pandangan mata guru sejajar dengan mata murid. Tidak perlu merasa kehilangan respek dengan sikap seperti ini. Justru, murid akan semakin menghormati dan menghargai gurunya.

10) Jangan Berceramah

Mengajak murid berdiskusi dari pada mengajaknya ceramah panjang lebar, maka hal ini akan membuat murid lebih displin, juga akan membiasakan murid untuk menyelesaikan persoalan dengan diskusi.


sUMBER : jARGON mULTIPLY

Tidak ada komentar: